Hakikat Cinta Nabi, Jalan Terang Menuju Surgawi, Alumni SMPN 82-SMPP85 Bersholawat Bersama KH. Moch. Qosim, MSI

  • Whatsapp
filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; captureOrientation: 0; brp_mask:0; brp_del_th:null; brp_del_sen:null; delta:null; module: photo;hw-remosaic: false;touch: (-1.0, -1.0);sceneMode: 8;cct_value: 0;AI_Scene: (-1, -1);aec_lux: 0.0;aec_lux_index: 0;HdrStatus: auto;albedo: ;confidence: ;motionLevel: 0;weatherinfo: null;temperature: 39;

Dengan gaya khasnya yang cukup cair, berceramah singkat namun merupakan inti dan simpulan ilmu, selanjutnya jamaah dimanjakan dengan pemahaman lewat nada (lagu) dan dakwah.

Semua ikut Bersholawat. Antara materi yang disampaikan tidak membuat bosan karena kepiawaian beliau. Sambil bersholawatan tidak lupa beliau membagi-bagi hadiah atau doorprize pada jamaah.

Dalam inti tausiyahnya, Kiai Qosim membeberkan hakikat Cinta Rosulullah. Bahwa begitu besarnya Cinta Nabi SAW pada umatnya, maka sebagai insan yang bertaqwa harus bisa menunjukkan timbal baliknya. Seberapa besar cinta kita pada Sang Rasululkah SAW itu.

Ada makna religius dan spiritualitas di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah umat Islam akan bersuka cita sambil meneguhkan kembali rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW itu juga merupakan refleksi kecintaan terhadap Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an.

“Katakanlah (Muhammad); Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran ayat 31)

“Jadi saya benar-benar bangga dengan alumni yang juga siswa saya, menggelar acara sholawatan. Hal ini untuk membuktikan kecintaan kita kepada Muhammad SAW. Bahwa selain bukti cinta kepada Rosul itu, juga sebagai bentuk pengharapan kita akan syafaat Rasulullah SAW kelak di hari kiamat”, tegasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *