Mengenal Manuskrip Serat Sunan Bonang

 

Dalam tulisannya, Schrieke menjabarkan asal-usul manuskrip dengan kode or. 1928 di perpustakaan universitas Leiden Belanda tersebut. Sebelum tahun 1870, manuskrip ini merupakan koleksi Bonaventura Vulcanius (lahir di Bruges 1538), yang merupakan profesor Yunani di Universitas leiden pada 1578-1614.

Tulisan Liber Japonensis pada sampil manuskrip, menurut Drewes adalah tulisan tangan Vulcanius yang menganggap aksara di dalamnya sebagai huruf Jepang, karena tulisan pada buku ini tidak dikenali sebagai sebagai aksara jawa, sampai beberapa abad kemudian.

BJO Schrieke melakukan investigasi bagaimana Vulcanius bisa mendapatkan manuskrip ini, dan menemukan bahwa, kitab ini dibawa dari pelabuhan Jawa Timur, Pelabuhan Sedayu, selama pelayaran pertama Belanda ke Indonesia.

Kitab ini kemungkinan besar sampai kepada Vulcanius melalui Damasius van Blijenburg, murid dari Vulcanius, yang memiliki kontak dengan penyelenggara Ekspedisi ke ‘Timur.

Naskah aslinya dalam bentuk lontar karena mengalami rusak di pindah ke dalam kertas dluwang Jawa.

Pos terkait